POLITIK

Ini Janji PPP Jika Menang Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merencanakan suatu strategi khusus untuk menekan harga BBM jika menang Pemilu 2024. Salah satu strategi yang akan mereka lakukan adalah dengan membangun kilang dan menekan impor.

“Pembangunan kilang BBM sangat penting karena konsumsi BBM terus naik, sedangkan kapasitas kilang dalam negeri sangat terbatas dan sudah berusia tua. Akibatnya, impor BBM naik setiap tahun,” kata Wakil Ketua Bappilu DPP PPP Achmad Baidowi.

Achmad mengatakan, impor BBM yang terus meningkat akan menimbulkan dampak multidimensi. Indonesia saat ini sangat bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan energi sehingga ketahanan energi pun menjadi lemah.

Berdasarkan data dari kementrian ESDM menunjukkan kenaikan impor BBM. Pada 2020 impor BBM tercatat sebesar 19,93 juta kiloliter, naik 10,8% menjadi 22,09 juta kiloliter pada 2021, dan naik lagi 26,1% menjadi 27,86 kiloliter pada 2022.

Menurut Achmad, pembangunan kilang minyak sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri dan otomatis mengurangi impor dari negara lain. Achmad menyebut bahwa pembangunan kilang minyak mutlak harus dilakukan.

Seperti diketahui, kilang terakhir dibangun sekitar 30 tahun yang lalu, yakni kilang Balongan yang dibangun pada tahun 1990 dan beroperasi pada tahun 1994. Sejak saat itu, pembangunan kilang yang beru tidak pernah terwujud.

Ada dua faktor yang mempengaruhi pembangunan kilang, kata Achmad Baidowi yakni faktor bisnis dan faktor ketahanan energi nasional. Pembangunan kilang kurang prospektif karena keuntungan yang didapatkan kecil sementara biaya yang dibutuhkan sangat lah besar sehingga pengembalian modal membutuhkan waktu yang lama.

BACA JUGA : Tak Patut Ditiru! Pesepak Bola Naturalisasi Aniaya Warga

Sementara itu, jika dikaitkan dengan pertimbangan peningkatan ketahanan energi nasional untuk pemenuhan kebutuhan BBM maka pembangunan kilang sangat strategis.

Terwujudnya rencana PPP membangun kilang diyakini akan memiliki dampak multidimensi. Diantaranya mengurangi impor BBM, menyehatkan neraca perdagangan, menurunkan subsidi dan harga BBM dalam negeri, dan sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.

error: Content is protected !!