Kekerasan Terhadap Anak di Bangka Selatan Berujung Tragis
Seorang ayah di Kabupaten Bangka Selatan, berinisial OI (37), melakukan kekerasan fisik terhadap anak kandungnya yang berinisial NT (17). Kekerasan yang dilakukan oleh OI menyebabkan NT mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Basel. Insiden tragis ini terjadi di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Belitung, dan pelaku kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
NT, seorang pelajar SMA, dibawa ke rumah sakit pada Kamis, 29 Agustus 2024, setelah mengeluhkan sakit dan ditemukan sejumlah luka memar di tubuhnya. Kondisi luka yang dialami NT sangat parah sehingga menyebabkan kematiannya pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Setelah dilakukan visum, jenazah NT langsung dimakamkan pada hari yang sama. Kasus ini kemudian dilaporkan oleh ibu kandung NT setelah mendengar pengakuan anaknya sebelum meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Basel, AKP Raja Taufik Ikrar Buntani, mengungkapkan bahwa OI ditangkap tanpa melakukan perlawanan.
Pelaku dilaporkan atas dua kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yaitu terhadap istri sirihnya yang berinisial Id dan anak kandungnya, NT. Saat ini, OI telah ditahan dan sedang menjalani proses pemeriksaan di Mapolres Basel.
AKP Raja Taufik Ikrar Buntani menjelaskan bahwa ibu kandung NT, yang telah berpisah dengan OI, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian setelah mendengar pengakuan dari anaknya sebelum meninggal dunia.
Selama ini, NT tinggal bersama ayah kandungnya, OI, dan istri sirihnya di Kecamatan Toboali. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif di balik tindakan kekerasan yang dilakukan oleh OI terhadap anak kandungnya sendiri.
Selain itu, polisi juga belum bisa memastikan penyebab pasti kematian NT karena hasil visum dari rumah sakit masih belum keluar.
Motif Pasti Pelaku Melakukan Kekerasan Terhadap Anak Kandungnya Masih Diselidiki Polisi
Polisi menduga bahwa kekerasan fisik yang dilakukan oleh OI terhadap anak kandungnya ini dilatarbelakangi oleh masalah internal dalam keluarga. Namun, motif pastinya masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Kejadian tragis ini kembali menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
Kasus ini juga menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Terutama yang melibatkan orang tua terhadap anak kandung mereka sendiri.
Masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap kesejahteraan dan keselamatan anak-anak. Serta memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga yang dapat berujung pada tragedi seperti ini.
BACA JUGA : Penembakan Mahasiswa di Lampung Gegara Kesal Pacar Digoda
Polisi terus bekerja untuk mengungkap seluruh fakta di balik insiden ini dan memastikan bahwa pelaku kekerasan mendapatkan hukuman yang setimpal. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap indikasi kekerasan dalam rumah tangga agar dapat segera ditangani oleh pihak berwenang.