KPU Minta Bantuan BSSN, Data Pemilih Dibobol Hacker
Setelah mendengar adanya dugaan pembobolan data pemilih dalam pemilu 2024, KPU langsung berkoordiasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengantisipasi persoalan ini. Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Betty Epsilon Idroos.
“Sekarang lagi kita minta bantuan dari Satgas Cyber. Sekarang yang bekerja BSSN,” jelas Betty.
Ia juga mengatakan bahwa koordinasi dengan BSSN dilakukan untuk memastikan apakah benar adanya data pemilih yang ada dalam database KPU dibobol hacker.
“Kan dicek dulu. Dicek dulu, seperti apa datanya, bagaimana bentuknya lagi dicek. Lagi ditelusuri,” lanjut Betty.
Hacker Jimbo Mengaku Telah Mendapatkan Sekitar 252 Juta Data Pemilih
Seperti diketahui sebelumnya, situs kpu.go.id menjadi sasaran hacker bernama anonim “Jimbo”. Hal ini menjadi heboh karena Jimbo mengaku telah berhasil meretas situs KPU dan telah mendapatkan akses adminnya.
Kebocoran data pribadi ini pertama kali diungkap oleh konsultan keamanan siber Teguh Aprianto, pada Selasa, 28 November 2023.
Lewat platform media sosial X @secgron. Dirinya membagikan tangkapan layar unggahan hacker bernama Jimbo dengan caption “KPU.GO.ID 2024 Voters RAW DATABASE”.
Mengutip posting-an @secgron, Rabu (29/11/2023), hacker tersebut mengklaim telah mendapatkan sekitar 252 juta data dalam posting-annya di situs jual beli data curian, yakni Breachforums.
Akan tetapi, terdapat beberapa data terduplikasi dan akhirnya setelah melalui proses penyaringan hanya tersisa 204.807.203 data pribadi unik.
BACA JUGA : Mahfud Md Dan Prabowo Telah Diberikan Izin Cuti Oleh Presiden
Data tersebut mencakup NIK, Nomer KK, nomor KTP (berisi nomor paspor untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kode kelurahan, kecamatan, kabupaten, serta kode TPS.